JT - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Senin (5/8) menuduh TikTok, Instagram, dan WhatsApp melakukan "fasisme siber" dan menyebarkan kebencian terhadap Venezuela di tengah kerusuhan pascapemilihan presiden negara itu.
"Saya menuduh TikTok, dan saya menuduh Instagram bertanggung jawab atas penyebaran kebencian yang bertujuan untuk memecah belah rakyat Venezuela, menyulut pembantaian dan perpecahan di Venezuela serta menyebarkan fasisme di Venezuela," ujarnya.
Baca juga : Cape Town Dinobatkan sebagai Kota Terbaik di Dunia Tahun 2025
"Ini adalah fasisme siber dan kudeta kriminal," katanya, menegaskan.
Maduro mengatakan kepada pejabat tinggi militer selama kunjungan ke markas militer nasional bahwa musuh-musuh Venezuela ingin menghancurkan militer dari dalam, menabur perpecahan, demoralisasi, dan destabilisasi.
"Inilah sebabnya kampanye perundungan siber berlangsung di WhatsApp, melalui panggilan, pesan. Tidak ada yang baru," kata Maduro.
Baca juga : AS Klaim Tidak Terlibat dalam Serangan Israel di Konsulat Iran di Suriah
Presiden memuji Garda Nasional Venezuela yang dianggapnya telah melindungi perdamaian dan hak-hak konstitusional rakyat selama kerusuhan.
Ia menambahkan bahwa militer tidak akan pernah "mematuhi perintah oligarki darah biru atau kekaisaran Amerika Utara."
Bagikan